Selasa, 29 November 2011

Bisnis secara franchising



Bisnis secara franchising


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah. Berkat limpahan rahmat-Nya saya mampu menyelesaikan tugas artikel ini.Dalam artikel ini saya akan membahas mengenai  ”bisnis secara franchising”
Semoga artikel ini bermanfaat ,
dalam makalah ini, saya mohon maaf,apabila ada kesalahan  karna saya sendiri masih dalam tahap belajar.maka dari itu mohon bimbingan nya,Dengan demikian, tak lupa saya ucapkan terimakasih, kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

Daftar isi
Definisi bisnis franchising………………………………………………………………………………………………………1
Syarat bisnis yang bisa di franchising………………………………………………………………………………………….2
Aspek-aspek system franchising…………………………………………………………………………………………………….3
Titik terlemah bisinis franchising …………………………………………………………………………………………………..4

hal yang harus dilakukan oleh franchisor untuk dapat memenuhi syarat sebagai franchisor yang tangguh…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….5

tips menjadi mitra franchise yang sukses………………………………………………………………………………………………..6

barang atau jasa. Dalam sistem franchise ini paling sedikit ada dua pihak yang terlibat, yaitu
ü Franchisor, yaitu pihak yang menjual atau meminjamkan hak dagangnya, atau merk dagangnya serta sebuah sistem bisnis untuk menjalankan bisnis tersebut.
ü Franchisee, yaitu pihak yang membayar royalti dan biaya lainnnya yang dipersyaratkan oleh franchisor untuk dapat menggunakan merk dagangnya serta sistem bisnis yang dirancang oleh franchisor.
Secara teknis, kontrak kerja antara franchisor dan franchisee inilah yang disebut franchise, tetapi kini kata franchise lebih sering dianalogikan sebagai cara dari franchisee menjalankan bisnisnya.

Dalam metode bisnis franchise, franchisor mempersiapkan rencana lengkap tentang bagaimana cara mengatur dan menjalankan bisnis bagi franchisee, misalnya adalah bagaimana franchisor yang bergerak di bidang kursus musik membantu franchisee dalam mengelola bisnis, mentediakan alat-alat musik yang digunakan seperti
 drums, gitar, membagi kelas-kelas musik berdasarkan jenis musik seperti jazz, rock and roll, dan lain sebagainya. Dalam rancangan bisnis tersebut disediakan langkah-langkah atau prosedur untuk aspek utama dari bisnis dan manajemen untuk mengantisipasi masalah, menyediakan lengkap matriks keputusan manajemen untuk kepentingan franchisee. Keuntungan terbesar dari membeli bisnis franchise ini adalah sistem atau metode yamg digunakan dalam mendistribusikan atau memasarkan barang dan jasa telah dikembangkan dan diuji, sehingga franchisee tidak perlu melakukan atau membuat rancangan baru untuk dapat menjalankan bisnisnya. Selain itu, frnachisee juga tidak perlu melakukan penetrasi pasar dengan memasang iklan agar produknya dikenal, karena hal itu sudah dilakukan oleh franchisor sumberhttp://pojok-franchise.blogspot.com/

PRINCIPLES OF FRANCHISE
Ben WarG Consulting menempatkan fungsi Franchising sebagai strategi ekspansi jaringan bisnis. Syarat-syarat sebuah bisnis yang bisa difranchisekan ada tiga yaitu:
ü  Profitable, secara terbukti unit bisnis mampu menghasilkan keuntungan, sehingga menarik bagi para calon franchisee.
ü  Unique, unit bisnis yang difranchisekan harus memiliki uniqueness (keunikan) tertentu yang dapat digunakan sebagai positioning dan penyelamat dari potensi persaingan.
ü  Brand, unit bisnis yang difranchisekan harus memiliki tingkat pengenalan brand (brand awareness) yang cukup, sehingga mudah bagi para franchisee untuk memasarkan produk dan jasanya.
Struktur franchise yang kuat akan memungkinkan pertumbuhan jaringan bisnis menjadi sangat luas. Ben WarG Consulting menempatkan tiga elemen dasar bagi sebuah sistem franchise yaitu:

ü Brand

            Kekuatan brand merupakan asset paling mendasar dalam sebuah sistem franchise, karena pada dasarnya brand adalah representasi dari keberadaan produk atau jasa yang menjadi obyek sebuah unit bisnis. Semakin kuat brand-nya, maka semakin besar potensi bisnis yang diwakilinya. Pada akhirnya, produk franchise dengan brand yang kuat mempunyai  peluang untuk berhasil dalam bisnis.
Referensi atau parameter dalam menilai kekuatan brand adalah sebagai berikut

Menguasai cakupanBrand diketahui dan dimengerti oleh masyarakat yang menjadi cakupan bisnisnya. Orang-orang tersebut dapat mengasosiasikan brand dengan produk atau outlet bisnis yang direpresentasikannya.

Komunikatif ,Hakikat brand adalah alat komunikasi agar unit bisnis atau produk diketahui oleh masyarakat. Oleh karena itu, brand harus bersifat komunikatif, baik secara verbal, visual maupun auditif. Brand yang komunikatif bisa ditinjau dari beberapa  aspek sebagai  berikut:
mudah diucapkan dan dihafalkan
berasosiasi positif
memiliki bentuk original atau unik
warna menarik sesuai dengan karakter bisnisnya
kata-kata membangkitkan emosi
bunyi khas dan berkarakter
Terpelihara ,Komunikasi antara outlet bisnis dengan masyarakat sebagai target pasarnya, harus dijalin secara terus menerus. Untuk itu, brand yang menjadi alat komunikasi tersebut, juga perlu pemeliharaan secara terus menerus pula. Pemeliharaan brand diwujudkan dalam program pengembangan yang mencakup:
    • pembangunan asosiasi, yaitu untuk memperkuat asosiasi brand terhadap produk yang menjadi obyek bisnis
    • perluasan wilayah cakupan, di mana brand dikenal pada wilayah yang lebih luas.

ü Sistem

            Sistem bisnis adalah sederetan aturan, prosedur, metode dan alur data dan proses yang ada dalam suatu unit bisnis. Sistem yang baik akan memungkinkan sebuah bisnis dapat beroperasi secara institusional, tanpa ketergantungan dengan orang-orang tertentu dalam organisasi bisnis yang bersangkutan. 
Penerapan sistem yang baik dalam franchise, akan menjamin dan menjaga reputasi brand yang menjadi sarana komunikasinya.
Ada banyak komponen sistem yang berbeda-beda sesuai industrinya. Walaupun demikian, secara umum sistem franchise harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
a.       sarana dan fasilitas fisik
b.       sumber daya manusia
c.       proses produksi dan operasi
d.       distribusi dan delivery
e.       pemasaran
f.        administrasi dan keuangan
g.       legal, perizinan dan kekayaan intelektual
Aspek-aspek yang harus dipenuhi untuk membuat sistem franchise yang baik adalah sebagai berikut:
            baku (standardized)
Sistem diberlakukan secara baku di seluruh outlet outlet bisnis dengan batasan-batasan dan ketentuan yang standar. Standarisasi ini pada tahap berikutnya akan menjamin dihasilkannya produk dengan kualitas yang sama dari seluruh outlet bisnis pada jaringan franchise yang bersangkutan
            terdokumentasikan (documented)
Sistem franchise diwujudkan dalam dokumen-dokumen yang secara fisik bisa dilihat. Dokumen tersebut berupa panduan operasional, panduan pembukaan, alur kerja, formulir-formulir administrasi, modul-modul pelatihan, struktur organisasi, deskripsi tugas dll.
Dokumentasi sistem ini juga akan menghindari inkonsistensi dalam operasi bisnis dan obyektifitas dalam penyelesaian setiap masalah.

dapat diajarkan (transferable)
Sistem harus bersifat transferable, yaitu dapat diajarkan kepada orang lain. Ini sangat penting untuk memastikan agar setiap fungsi dalam organisasi bisnis tersebut bisa mempelajari atau dilatih untuk melakukan fungsinya  secara benar.


terukur (measurable)

Pencapaian keberhasilan pelaksanaan sistem dapat diukur berdasarkan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan dan disepakati.

ü Dukungan

            Faktor ketiga dalam elemen dasar sistem franchise adalah “dukungan” atau support. Dukungan diperlukan sebagai upaya franchisor untuk memastikan bahwa semua franchisee dapat mengoperasikan bisnis di outlet franchisenya dengan menjalankan sistem secara benar, sesuai ketentuan yang dibakukan. Dukungan franchise dilaksanakan sepanjang operasi bisnis franchise, bahkan sudah dimulai sejak sebelum outlet bisnis beroperasi. 
Secara kasar, dukungan franchise dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu dukungan pra-operasional dan dukungan operasional.
 
Obyek-obyek dukungan franchise antara lain meliputi:
·         pengadaan tenaga kerja
·         pelatihan SDM
·         pasokan material dan bahan  baku
·         monitoring dan analisa kinerja bisnis
·         pemasaran dan pengadaan material promosi
·         pengembangan brand
·         pengembangan produk, dll.
Aspek-aspek yang penting dalam dukungan franchise antara lain :
menyeluruh (comprehensive)
Dukungan mencakup seluruh aspek operasional bisnis, sehingga kinerfa franchisee maksimal dan produk dapat diterima oleh pelanggan dengan kualitas standar.
kuat (adequate)
Dukungan dilakukan secara kuat, sehingga segala permasalahan operasional dapat diatasi. Pada jaringan franchise yang luas, permasalahan juga bisa terjadi secara simultan pada beberapa franchisee sekaligus. Dukungan yang kuat juga mencerminkan organisasi yang kuat dengan personel-personel yang berkemampuan secara teknis.
fleksibel
Agar sistem yang baku dapat dijalankan secara seragam di seluruh jaringan franchise, maka perlu dukungan yang fleksibel, yang bisa memberi ruang gerak yang lebih luas kepada franchisee untuk melakukan berbagai penyesuaian sistem terhadap kondisi operasional yang terjadi.     
 
Apabila aspek-aspek di atas dipenuhi, maka tingkat kepercayaan franchisee kepada franchisor akan maksimal. Akhirnya franchisee akan loyal.
sumberhttp://www.benwarg.com/principles%20franchise.html

Titik Terlemah Bisnis Franchise di Indonesia 

Bisnis franchise saat ini tengah menjadi model bisnis paling popular di negeri ini. Laiknya sebuah mode, system bisnis franchisepun banyak diperbincangkan di mana-mana. Seseorang yang baru mendirikan bisnis resto, terlintas untuk segera memfranchisekan bisnisnya. Begitu juga dengan pebisnis bengkel, pijat refleksi, hingga software komputer. Hampir dipastikan, semua sedang berfikir bisnis apa lagi yang dapat difranchisekan.  

Meski hal ini bukan sebuah kekonyolan, tetapi masyarakat pebisnis hendaknya menyadari bahwa sebuah bisnis dapat difranchisekan jika telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Bukan mengikuti kelatahan belaka. Syarat tersebut, menurut   buku  Franchising the Most Practical and Excellent Way of Succeding : Membedah Tawaran Franchise Lokal Indonesia terbitan Gramedia Pustaka Utama tulisan  Bambang N. Rachmadi, franchisee  outlet McD di Indonesia ini,  menyebutkan bahwa franchise merupakan sebuah system bisnis  atau usaha yang telah terstandar secara baku dan teruji kesuksesannya. Lalu system ini dijual lisensinya ke pihak lain dengan imbalan fee kepada pemilik system tersebut. 

Ingat, dalam difinisi di atas ada kalimat yang sengaja diberi penekanan, yaitu teruji kesuksesannya. Bambang N Rachmadi bahkan mendefiniskan secara khusus, bahwa sebuah bisnis difranchisekan karena memiliki kinerja  unggul karena didukung oleh sumberdaya berbasis pengetahuan dan orientasi kewirausahaan yang cukup tinggi dengan tata kelola yang baik, yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lain dengan melakukan hubungan kontraktual untuk menjalankan bisnis di bawah format bisnisnya dengan imbalan yang disepakati. Uraian di atas jelas memberikan gambaran khusus mengapa sebuah bisnis difranchisekan, yaitu memiliki reputasi sukses, memiliki standar secara baku baik pengelolaan maupun prosedur layanannya.  Lantas apakah para pebisnis cukup memahami syarat-syarat tersebut dan memahami kriterianya? 

Menangkap dengan Tenang  
Banyaknya  pameran bisnis, maupun iklan-iklan yang menawarkan bisnis franchise kepada masyarakat harus disikapi dengan upaya edukasi yang optimal terhadap pelaku bisnis franchise, baik kepada franchisor maupun franchisee. Lembaga terkait seperti Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), konsultan bisnis franchise, dan lembaga pendukung lainya, termasuk didalamnya peran pemerintah yang terkait, harus semakin menyadari bahwa bisnis franchise yang hadir tengah masyarakat adalah sebuah keniscayaan. Masalahnya adalah apakah ada aturan yang kompatibel untuk mengaturnya? Apakah masyarakat pebisnis sudah teredukasi dengan baik, undang-undangnya memadai, serta ada iklim kondusif yang membuat system bisnis franchise dapat berkembang dan tumbuh seperti yang diharapkan. Ibarat menangkap ikan, para pebisnis harus tetap tenang menangkapnya, dengan keadaan sadar dan penuh perhitungan. 

Angin Segar  
Kehadiran system bisnis franchise disisi lain telah memberikan angin segar bagi tumbuhnya ekonomi baru karena adanya duplikasi system bisnis yang memungkinkan sebuah system bisnis dapat berkembang secara cepat dalam waktu yang relative pendek. Lihatlah bagaimana McDonald’s, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut, Wendy’s. Atau brand lokal seperti RM Padang Sederhana, Bakmi Japos, Ayam Bakar Wong Solo,  Es Teler 77, Alfamart, Indomart, dan ratusan merek lokal lainnya yang telah berkembang dan berbiak  menjadi menggurita dengan system bisnis ini dalam waktu singkat ke seluruh tempat. 

Banyak pihak berpendapat, kelebihan system bisnis ini memungkinkan seseorang yang ingin berbisnis serupa tidak usah terlalu repot-repot menjalani proses trial and error yang dijalani bertahun-tahun dan dengan biaya yang tidak sedikit. Tetapi pihak lain mengungkapkan argumentasinya bahwa untuk menggunakan system bisnis franchise pada sebuah produk atau merek harus teruji kehandalanya. Seberapa jauh keandalan dan reputasi itu, waktu yang menentukan. Bukan dua, tiga atau lima tahun, yang merupakan waktu-waktu yang pendek   untuk rentang sebuah usaha disebut teruji kehandalannya.

Apapun, kesadaran masyarakat memahami bisnis franchise lebih penting agar sinergi diantara franchisor dan franchise dapat saling menguntungkan dikemudian hari. Para franchisorpun tidak serta merta menginginkan usahanya berbiak dengan mengabaikan syarat untuk menetapkan franchisee yang baik. Syarat tersebut diantaranya adalah menetapkan bahwa franchisee juga harus memiliki kreatifitas  dan inovatif yang didasari semangat kewirausahaan dalam menjalankan bisnisnya,  dan harus tunduk pada kriteria-krieteria yang ditetapkan oleh franchisor. 

Tujuannya agar standarisasi merek bisa tetap terjaga. Jangan sampai ada sebuah upaya seseorang yang memfranchisekan bisnisnya tetapi ia sendiri masih harus berjuang bagi keberlangsungan bisnis yang dijalankannya. Jangankan tentang support bisnis, SOP,  atau standarisasi, dan sebagainya, masih banyak pebisnis yang produknya masih belum teruji dan belum memiliki reputasi bisnis tetapi sudah berani menjualnya dengan system franchise. Tentu itu sah-sah saja, dan inilah titik terlemah system bisnis franchise di Indonesia.

Membangun sebuah bisnis diperlukan kerja keras dari pelakunya, hal ini juga berlaku dalam membangun bisnis franchise. Bukanlah hal mudah bagi franchisor dalam memperoleh kepercayaan dari calon franchisee untuk membeli franchise-nya. Diperlukan persiapan matang dan lengkap sebelum franchisor dapat memasarkan bisnisnya kepada calon franchisee. Apa sajakah hal yang harus dilakukan oleh franchisor untuk dapat memenuhi syarat sebagai franchisor yang tangguh?

·         Pertama, buatlah sebuah konsep bisnis yang dapat menarik minat dari calon franchisee, konsep bisnis inilah senjata utama dalam membangun sebuah bisnis franchise. Konsep bisnis ini dibuktikan ketangguhannya dengan diaplikasikan pada bisnis di lapangan. Tidak mudah membuktikan ketangguhan konsep bisnis ini kepada calon franchisee karea diperlukan waktu sampai mereka melihat kesuksesan bisnis yang diperoleh melalui konsep bisnis ini. Konsep bisnis ini meliputi program promosi yang akan dilakukan dalam memasarkan produk.
·         Kedua, bentuklah sebuah tim yang dapat membantu kita dalam membangun bisnis ini, baik dalam segi strategi bisnis, hukum serta etika franchise. Tim inilah juga yang nantinya membentuk format mengenai dukungan yang dapat diberikan kepada franchisee dalam menegatasi masalah yang mucul di lapangan. Hal ini jugalah yang dapat kita jual kepada calon franchisee sebagai daya tarik franchise kita.
·         Ketiga, seperti yang dikatakan oleh ilmu pemasaran, carilah keunikan dari barang atau jasa yang akan dijual, karena hal inilah yang dapat menentukan laku atau tidaknya barang atau jasa yang kita jual kepada konsumen, dan juga memudahkan kita untuk melakukan penetrasi pasar dalam persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis.
·         Keempat, susunlah secara paket-paket franchise yang dapat dipilih oleh calon franchisee, hal ini untuk memberikan kesempatan kepada calon franchisee untuk membeli franchise kita sesuai dengan kemampuannnya. Paket-paket ini dapat dibedakan dari harga, dukungan franchisor dan fasilitas yang diperoleh.
·         Kelima, berkonsultasilah dengan pihak yang sudah berpengalaman di bidang franchise atau konsultan untuk memastikan legalitas usaha kita.
·         Keenam, setelah semua matang, mulailah lakukan pemasaran dan promosi baik produk maupun sistem kepada konsumen dan calon franchisee. sumberhttp://pojok-franchise.blogspot.com/

 

 Tips Bagaimana cara menjadi mitra franchise yang sukses

1. Mengikuti sistem franchise yang berlaku. Sebagai seorang franchisee, sudah sewajarnya bila Anda mematuhi dan mengikuti segala sistem yang telah ditetapkan franchisor dalam perjanjian kemitraan. Sehingga kerjasama yang terjalin dapat berjalan baik, tanpa ada perselisihan antara franchisee dan franchisornya.
2. Untuk menjadi waralaba yang sukses, sebaiknya mulailah dengan menyukai peluang bisnis yang akan digeluti. Bagaimanapun juga adanya kecintaan kita terhadap suatu bidang akan memudahkan langkah kita untuk menjalankan bisnis tersebut secara optimal. Jika dari awal franchisee sudah menyukai bidang tersebut, maka secara tidak langsung mereka akan merasa memiliki bisnis tersebut. Sehingga kemungkinan untuk meninggalkan tanggung jawab di tengah perjalanan semakin kecil.
3. Meningkatkan ilmu dan skill di dunia usaha. Sebagai seorang mitra Anda dituntut untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan luas di bisnis tersebut. Hal ini penting, karena Anda membutuhkan strategi-strategi jitu untuk mengembangkan bisnis sekaligus membangun image atau citra baik dari merek yang ditawarkan.
4. Memberikan peran aktif bagi bisnis franchise yang dijalankan. Meskipun Anda menjadi mitra dari seorang franchisor yang memberikan dukungan dengan total, namun tidak seharusnya Anda menjadi mitra yang pasif dan sangat tergantung dengan franchisor Anda. Karena Anda juga memiliki tugas yang sama untuk mengenalkan dan mengembangkan bisnis tersebut di pasaran. Jadi tidak hanya menginvestasikan sejumlah dana saja, namun juga memberikan tenaga dan pikiran Anda untuk mengembangkan bisnis franchise yang dijalankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar